“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Mengapa Niat Harus Dijaga?
Menurut penjelasan Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A, niat yang benar menjadi pembeda antara:
-
Ibadah dan rutinitas biasa → Perjalanan jauh bisa bernilai ibadah jika diniatkan untuk mencari ridha Allah.
-
Ikhlas dan riya’ → Tanpa keikhlasan, seseorang bisa terjebak dalam niat ingin dipuji karena sudah berangkat haji atau umroh.
-
Pahala sempurna atau terhapus → Niat yang salah bisa membuat ibadah sebesar haji pun menjadi sia-sia.
Keutamaan Menjaga Niat dalam Umroh & Haji
-
Mendapat pahala sejak awal langkah
Bahkan ketika masih menabung atau mendaftar, jika niat sudah lurus, pahala sudah tercatat. -
Menjadi sebab diterimanya amal
Allah hanya menerima amal yang ikhlas dan sesuai sunnah. -
Meringankan perjalanan
Niat yang ikhlas membuat segala lelah, antre, dan tantangan terasa ringan. -
Menggapai derajat haji mabrur
Seperti yang dijelaskan di Bekal Islam, salah satu kunci haji mabrur adalah keikhlasan dalam niat dan pelaksanaan.
Cara Menjaga Niat Agar Tetap Lurus
-
Perbaharui niat sejak persiapan: luruskan bahwa perjalanan ini untuk Allah, bukan untuk status sosial.
-
Perbanyak doa: mohon kepada Allah agar diberikan keikhlasan sepanjang perjalanan.
-
Hindari pamer (riya’): tidak perlu membicarakan umroh/haji dengan tujuan pamer.
-
Ikuti bimbingan ulama: seperti kajian Ustadz Firanda, agar setiap ibadah sesuai sunnah.
Penutup
Umroh dan haji bukan sekadar perjalanan fisik, tapi juga perjalanan hati. Dengan menjaga niat, seorang muslim bisa meraih keberkahan, pahala, dan bahkan predikat haji mabrur.
Bersama Maheer Travel, jamaah akan dibimbing untuk tidak hanya menjalani ibadah dengan nyaman, tetapi juga dengan niat yang benar dan sesuai sunnah, insyaAllah.